Pertanyaan
Apa
hukumnya seseorang berpuasa dengan niat mencari kesembuhan (istisyfa) atau
menurunkan berat badan (diet)?
Jawaban
Jika
niatnya sebatas hal itu, maka ia takkan memperoleh apa-apa (pahala) di akhirat
kelak. Berdasarkan firman Allah dalam surah al-Isra ayat: 18-19;
مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا
مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا
مَّدْحُورًا [١٧:١٨]وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ
مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا [١٧:١٩]
“Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia
itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan
baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu
dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik”. (Qs Al-Isra:18-19)
Niat
seorang Mu’min dalam berpuasa hendaknya sejalan dengan hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam;
من صام
رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه« [صحيح الترغيب 1/415
“Barang
siapa yang puasa Ramadhan karena dorongan Iman dan itisab( mengharap Pahala
dari Allah), akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” Shahih Targhib 1/415)/
Selain itu,
para da’i hendaknya menjelaskan kepada manusia makna kata ‘ihtisaban’ dalam
hadits tersebut dengan meninggalkan penyebutan faidah-faidah puasa (secara
duniawi) bagi orang-orang yang masih dilembutkan hatinya. (Sumber: Fatawa
Shiyam Syekh al-Utsaimin rahimahullah)
Source : https://wahdah.or.id/fatwa-ramadhan-9-puasa-ramadhan-dengan-niat-mencari-kesembuhan-atau-diet/
Social Plugin