Fenomena virus corona betul-betul
mengajarkan kepada manusia betapa lemahnya mereka di hadapan Allah. Manusia
dengan segala keangkuhan dan kesombongannya dibuat tunduk tak berdaya oleh satu
makhluk kecil Allah ini yang bahkan matapun tak bisa melihatnya saking kecilnya
makhluk ini.
Bangunan-bangunan pencakar langit nan
megah, alat-alat persenjataan yang canggih dan semua teknologi-teknologi
termutakhir ciptaan manusia yang selama ini dibanggakan oleh mereka nyatanya
tak bisa membendung satu saja kehendak Allah pada makhluk kecilNya ini.
Dan begitulah, manusia akan selamanya
lemah di hadapan Allah sang penciptanya meski bagaimanapun kehebatan mereka,
meski bagaimanapun kekuatan dan teknologi mereka. Ada baiknya kita merenungkan
firman Allah di bawah ini:
(وَخُلِقَ ٱلۡإِنسَٰنُ
ضَعِيفٗا)
“Dan manusia diciptakan dalam keadaan
lemah.”
-Sura An-Nisa’, Ayah 28.
Pembaca yang budiman..Ayat ini dengan
tegas menyebutkan betapa lemahnya manusia. Mereka diciptakan Allah dalam
keadaan lemah (ketika masih bayi) dan mereka juga akan menuju Allah dalam
keadaan lemah di hari tua nanti.
(ٱللَّهُ ٱلَّذِي
خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفٖ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفٖ قُوَّةٗ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ
بَعۡدِ قُوَّةٖ ضَعۡفٗا وَشَيۡبَةٗۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ
ٱلۡقَدِيرُ)
“Allah-lah yang menciptakan kamu dari
keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui,
Mahakuasa.”
-Sura Ar-Rum, Ayah 54.
Oleh karena itu pembaca yang budiman,
bilamana kita telah mengetahui kelemahan kita, maka mari kita sandarkan segala
urusan kita kepada Yang Maha Kuat Allah azza wajalla. Terlebih khusus lagi
dalam penangan virus corona yang sedang mewabah saat ini, mari kita bersimpuh
memperlihatkan kelemahan kita di hadapanNya sekaligus mengakui keperkasaan dan
kuasaNya, semoga dengan hal tersebut Ia memaafkan segala dosa dan keangkuhan
kita dan segera mengangkat musibah ini. Karena Ia lah satu-satunya yang dapat
mengangkat segala musibah dan kesulitan yang dialami oleh makhlukNya.
(أَمَّن يُجِيبُ
ٱلۡمُضۡطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجۡعَلُكُمۡ خُلَفَآءَ
ٱلۡأَرۡضِۗ أَءِلَٰهٞ مَّعَ ٱللَّهِۚ قَلِيلٗا مَّا تَذَكَّرُونَ)
“Bukankah Dia (Allah) yang menjawab (doa)
orang-orang yang berada dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan
menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah
(pemimpin) di bumi? Apakah ada Tuhan selain Allah? Sedikit dari kalian yang
mengingatnya (nikmat Allah).”
-Sura An-Naml, Ayah 62.
Terakhir, bilamana kami yang fakir ini
dapat mengirimkan nasehat, maka kami menasehati kepada diri kami sendiri dan
kepada saudara-saudari kami yang budiman untuk mari kita kembali kepada
jalanNya. Mari kita kokohkan kembali keimanan kita yang mungkin telah kita
lumuri dengan benih-benih kesyirikan kepadaNya.
Mari kita tegakkan salat, mari kita
tunaikan zakat. Mari kita senantiasa menutup aurat dan mari kita meninggalkan
segala kemaksiatan dan kelalaian. Mari kita tegakkan amar makruf nahi mungkar
dan mari kita senantiasa menjadi hamba yang taat.
Disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam
kitabnya Al-bidayah Wannihayah (16/93), dahulu tatkala terjadi wabah penyakit
dan thaun di tahun 478H yang melanda kota Iraq, Hijaz dan Syam, Khalifah
Abbasiyah ketika itu Khalifah Al-Muqtadi bi Amrillah segera mewasiatkan kepada
segenap jajaran dan rakyatnya agar segera mengakkan amar makruf nahi mungkar
serta segera memecahkan segala alat-alat yang dapat melalaikan manusia dari jalan
Allah. Setelah hal tersebut dilakukan, akhirnya Allah mengangkat wabah dan
musibah tersebut dan akhirnya manusia dapat kembali melanjutkan aktifitas dan
kegiatan mereka dengan normal seperti sedia kala.
Semoga musibah ini dapat menjadi pelajaran
bagi kita semua, dan semoga Allah segera mengangkat wabah ini dari kehidupan
kita dan dari kehidupan seluruh orang-orang yang kita sayangi dan cintai, serta
menjadikan hidup kita kembali dalam keadaan aman, damai dan tentram sebagaimana
sedia kala. Aminn.
Madinah, 15/03/2020.
Wassalam.
Oleh: Muhammad Harsya Bachtiar,Lc.MA.
0 Komentar